Minggu, 23 Januari 2011 | By: Ryfa

“Malu Jadi Rakyat Indonesia”


Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar nama seorang Gayus Tambunan? Indonesia sudah cukup digemparkan dengan kasus Gayus. Dana yang dikorupsi Gayus hampir mencapai 1,7 Trilliun Rupiah. Dana yang cukup besar untuk mengembangkan kesejahteraan rakyat miskin di Indonesia. Dana yang bisa di manfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia, untuk program-program pemerintah yang bisa membantu mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia. Karena kita ketahui jumlah penduduk miskin, atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2010, mencapai angka 31,02 juta jiwa, atau 13,33 persen. (TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ).
Apa sebenarnya yang terjadi dengan bangsa ini? Kenapa bangsa kita tidak pernah terlepas dari kasus yang namanya “Korupsi”? Kemana perginya moral para aparatur negara yang sudah tidak peduli lagi dengan rakyat lemah? Apa mungkin rasa malu dan iman para aparatur negara kita sudah tidak ada lagi? Padahal Rasul Saw, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibn Umar, pernah mengatakan bahwa,”Rasa malu dan iman itu adalah dua hal yang selalu bergandengan; jika diangkat (dihilangkan) salah satunya, maka akan hilang pula yang lainnya.” Sepertinya itulah yang terjadi pada aparatur kita, sehingga mereka rela melakukan apa saja untuk kepentingan pribadi mereka tanpa mempedulikan orang lain.
Selain dari individu masing-masing, mungkin hukum di Indonesia juga perlu ditegakkan seadil-adilnya. Sering kita lihat di televisi maling ayam di hajar habis-habisan oleh massa dan dengan cepat divonis bersalah. Sedangkan koruptor, mereka masih bisa ternsenyum kehadapan para wartawan dan urusannya pun berbelit-belit. Dan ketika vonis dijatuhkan pun tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan hanya memvonis terdakwa mafia hukum dan pajak Gayus Tambunan tujuh tahun penjara dan Rp.300 juta. Vonis ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa, 20 tahun dan uang denda Rp500 juta. Adilkah hukum di negeri ini?
Terkadang saya malu jadi rakyat Indonesia, bangsa yang dikenal bukan karena prestasi tapi malah dikenal dengan banyaknya sisi negatif dari bangsa ini.  Hasil survei pelaku bisnis yang dirilis perusahaan konsultan "Political & Economic Risk Consultancy" (PERC) di Hong Kong, menyatakan Indonesia sebagai negara paling korup dari 16 negara Asia-Pasifik (Maret, 2010). Sungguh ini merupakan tamparan yang hebat buat kita semua. Padahal Indonesia adalah ngara yang besar, yang memiliki begitu banyak Sumber Daya Alam yang bisa membuat bangsa ini dikenal dunia. Tapi inilah kenyataannya, bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang korup.


Sumber :

3 komentar:

Anonim mengatakan...

mungkin kasus Gayus ini bisa jadi kunci untuk membuka semua akar-akar pelaku korupsi yang merugikan negara...
semoga kasus korupsi2 ini segera berakhir sehingga negara kita tidak akan miskin trz akbat ulah mereka.... :D

Pram "patho" izecson mengatakan...

kok pd koment2 sndr2 yaa????
follow me back..

yashinta krisna IP a.k.a brino mengatakan...

gayus aja yang mengaku kelas teri kayak gitu gimana yang kelas kakap yak?
gayus tuh ga cerdas masak PNS golongan 3 A dah dapet segitu banyaknya mendingan duitnya taruh bawah kasur ben ra ketauan ... trus nyamare ra TOTAL mung modal wig + kacamata... hahahaha
jujur ya aku kurang setuju dgn judul mu karena saat ini aku masih bangga jadi anak bangsa Indonesia hnya media mengembargemborkan kejelekan sedangkan kebaikannya disimpan sendiri !!!! jangan menjudgement sesuatu tanpa melihat dari 2 sisi
heheheh nuwun
gerilya dalam karya!!!!!

Posting Komentar